Desa menunjukkan komitmen tinggi dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2025 dengan mengikuti acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Asistensi APBDes 2025 yang berlangsung pada 15–18 November 2024. Acara ini diikuti oleh perangkat desa, termasuk Kepala Desa Santo, Sekretaris Desa Efendi, dan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Liomi, yang secara aktif mempresentasikan rancangan APBDes Desa.
Bimtek ini menjadi momentum penting untuk memastikan penganggaran desa selaras dengan program prioritas pemerintah pusat sekaligus mengimplementasikan tahap awal rencana pembangunan yang tertuang dalam RPJM Desa. Dalam presentasinya, perangkat desa menyoroti beberapa poin utama yang akan menjadi fokus penganggaran pada tahun 2025:
Pemulihan Ekonomi dan Ketahanan Pangan
Pemerintah desa berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi melalui penguatan ketahanan pangan, baik di sektor pertanian, peternakan, maupun perikanan. Program ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Penurunan Stunting
Program kesehatan menjadi prioritas, terutama dalam upaya penurunan angka stunting melalui intervensi gizi dan edukasi masyarakat.
Pemerataan dan Peningkatan SDM
Pemerintah desa pada tahun 2025 akan melaksanakan pelatihan peningkatan keterampilan, termasuk program kursus mengemudi yang dirancang untuk mendukung masyarakat usia produktif mendapatkan peluang kerja, terutama penyerapan sdm desa di sektor pertambangan terdekat.
Pengembangan Seni, Budaya, dan Pariwisata
Festival budaya akan terus digalakkan untuk melestarikan kearifan lokal. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur pariwisata direncanakan mencapai progres 20%–30% pada tahun 2025, sebagai langkah awal untuk menjadikan desa destinasi wisata unggulan.
Apresiasi untuk Pendidikan
Sebagai bentuk perhatian terhadap pendidikan, desa akan memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Program ini bertujuan mendorong generasi muda untuk terus berkembang.
Penguatan Nilai Sosial dan Keagamaan
Dalam rangka menjaga harmonisasi dan pluralisme, pemerintah desa akan memberikan bantuan kepada kegiatan keagamaan serta mendukung Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) sebagai wadah untuk mempererat hubungan antarumat beragama.
Digitalisasi Desa
Desa akan memulai program digitalisasi melalui pembangunan Sistem Informasi Desa Digital. Sistem ini akan berfungsi sebagai media transparansi anggaran, pusat informasi desa, serta peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Dengan partisipasi dalam Bimtek ini, desa menunjukkan keseriusan dalam menyusun anggaran yang terarah dan terintegrasi, demi mewujudkan visi pembangunan yang progresif, inklusif, dan berdaya saing.