You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Latar Desa Kapul
Logo Desa Kapul

Kapul

Website resmi Desa Kapul

Kec. Halong, Kab. Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan

mari dukung pemerintah desa untuk membangun dan meningkatkan kualitas desa mandiri..! Lebih lanjut..

Sanggar Seni Budaya Wadian Tambai (SSBWT) Balangan Juara Festival Karya Tari Daerah (FKTD) 2025, Siap Wakili Kalsel di Parade Tari Nusantara TMII

Robert Rully Pernando Rabu, 10 September 2025 23:45 WITA Dibaca 67 Kali
Sanggar Seni Budaya Wadian Tambai (SSBWT) Balangan Juara Festival Karya Tari Daerah (FKTD) 2025, Siap Wakili Kalsel di Parade Tari Nusantara TMII

Banjarmasin, Rabu 10 September 2025 — Sanggar Seni Budaya Wadian Tambai (SSBWT) dari Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, menjuarai Festival Karya Tari Daerah (FKTD) Kalimantan Selatan 2025 yang digelar di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel. Membawakan karya “Surung Lalan”, SSBWT menyapu tiga predikat sekaligus. Penyaji Terbaik, Penata Busana Terbaik, dan Penata Tari Terbaik, serta ditetapkan mewakili Kalimantan Selatan untuk tampil pada Parade Tari Nusantara (PTN) 2025 di TMII, Jakarta.

WhatsApp_Image_2025-09-13_at_17-32-30_cad06ef4 

FKTD tahun ini mengusung tema “Jelajah Ritual Kalimantan Selatan (Mantra Jilid II)” dan diikuti 11 sanggar dari 11 kabupaten/kota. Selain menjadi ajang kompetisi, penyelenggara menekankan fungsi festival sebagai wahana belajar dan ruang kreasi generasi muda, dengan pemenang utama melaju ke panggung nasional PTN.

SSBWT sendiri merupakan komunitas seni-budaya yang berproses di Desa Kapul. Kiprahnya kerap mewarnai agenda kebudayaan setempat, dari pameran budaya hingga festival Meratus yang menguatkan jejaring kreatif serta kedekatan mereka dengan sumber-sumber tradisi Dayak Halong. Modal sosial inilah yang ikut menopang konsistensi latihan dan penggarapan mereka.

WhatsApp_Image_2025-09-13_at_17-38-40_5df9eecc 

Secara artistik, “Surung Lalan” menafsirkan ritus Balian/Wadian masyarakat Dayak Halong, dengan menonjolkan sosok Patati sebagai pendamping balian dalam proses penyembuhan. Rangkaian gerak yang rapat, tekanan ritmis perkusi, dan pengolahan dinamika tubuh menghadirkan atmosfer upacara yang menyimbolkan “membuka jalan”, sejalan dengan makna judul garapan. Tafsir tersebut berpijak pada tradisi balian yang dalam khazanah Dayak dikenal sebagai laku sakral untuk menghubungkan manusia dengan dunia roh dan memulihkan keseimbangan, sehingga tetap komunikatif bagi penonton luas tanpa kehilangan akar budaya.

Balairung Sari sebagai lokasi pergelaran merupakan gedung kesenian utama Taman Budaya Kalsel yang dalam dua tahun terakhir diremajakan pemerintah provinsi untuk meningkatkan kenyamanan dan mutu pementasan. Pembenahan itu menjadikan panggung lebih representatif bagi acara seni tingkat daerah hingga nasional, termasuk FKTD.

Di tingkat nasional, PTN di TMII merupakan perhelatan tahunan yang telah berlangsung lebih dari empat dekade dan menjadi salah satu program ikonik pelestarian budaya TMII. Ajang ini mempertemukan karya-karya dari berbagai daerah sebagai etalase keragaman, sekaligus menegaskan peran TMII sebagai ruang budaya yang membuka ruang kreasi berbasis tradisi.

Pembina SSBWT, Yansyah, menggarisbawahi bahwa capaian tersebut lahir dari proses intensif, mulai riset tradisi, olah gerak, penguatan musikal, hingga penyatuan komposisi, serta menjadi bekal untuk menghadapi persaingan di panggung PTN. Kemenangan ini mempertegas tujuan FKTD: melestarikan seni, menghidupkan kreativitas pemuda, dan memperkuat identitas budaya Banua melalui bahasa tari yang indah dan beragam.

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan